Sabtu, 11 Juli 2009

ORANG BODOH YANG PINTAR, ORANG PINTAR YANG BODOH


Marilah kita berbagi kebodohan dan kepintaran. Saya tidak pernah menganggap orang lain itu bodoh seperti juga saya tidak akan pernah memandang orang lain itu pintar. Sebenarnya batasan bodoh dan pintar itu tidak pernah ada, yang ada hanyalah pilihan untuk menjadi orang bodoh yang pintar atau orang pintar yang bodoh. Karena kedua tipe manusia inilah dunia bisa hidup dan saling mengisi dalam kekurangan, saling menerangi dalam kegelapan dan saling memberi dalam kebersamaan. Jika saja negeri ini memiliki keduanya niscaya tidak akan ada warga pengangguran yang berharap kepada penguasa zalim.

Orang bodoh yang pinter adalah orang-orang yang beruntung sejak awal dia membawa sifat kebodohan tetapi memiliki pemikiran yang pinter untuk diri dan lingkungannya. Bukankah Henry Ford, Dell, Bill Gates, Bob Sadino, Lim Siu Liong, Tomy Suharto adalah orang-orang yang dianggap bodoh dan bangga dengan kebodohannya merupakan orang-orang yang berhasil saat ini. Beribu orang pintar menjadi bawahannya bahkan ratusan ribu keluarga orang pinter menggantungkan nasib padanya.


Jika orang bodoh males kerja maka dia akan merekrut orang-orang pintar yang rajin sebagai bawahannya, kalau dia merasa sering salah dia akan menyuruh orang pintar yang tidak pernah salah untuk mengonsep programnya, dan jika dia tidak sanggup berpikir jauh seperti insinyur maka dia akan mencari uang untuk mendanai proposal yang diajukan insinyur. Orang bodoh biasanya mudah mengambil kesimpulan sementara orang pintar banyak pertimbangan, makanya orang bodoh lebih cocok menjadi Bos dan lebih menyenangi kerja kantoran. Walhasil, orang-orang bodoh yang pintar seperti itulah yang kita harapkan mengisi kantor-kantor negeri ini, sehingga mereka pintar memikirkan dasan-dasan yang momot. Kalaupun saat ini merasa tidak beruntung karena belum memiliki kantor, maka dia akan berpikir seperti Henry Ford dan kawan-kawannya. Kalau tidak berpikir pinter atau memaksakan masuk kantor maka kota dan kantor akan berisi orang-orang yang sama yaitu bodoh yang menganggur.

Orang pintar adalah orang yang beruntung sejak dari dalam kandungan, tetapi keberuntungan itu sering membuat orang pintar terlalu asyik belajar dengan sekolahannya, ketika sekolah selesai dia merasa paling pinter sehingga dia tidak butuh pelajaran orang lain apalagi orang bodoh. Orang bodoh saja matanya selalu tertarik melihat uang sedangkan orang pinter saja matanya hanya untuk melihat lowongan pekerjaan, kalau dia lolos maka kantor-kantor akan berisi orang-orang yang pinter nganggur . Kalau dia menguasai sesuatu bukannya mengajarkan ke orang lain tetapi mempersulit orang lain, dan dia selalu menyalahkan orang lain terhadap apa yang dia sendiri tidak mampu, bahkan kalau dia menjadi guru atau maha guru dia hanya akan mengajari dirinya sendiri dalam kebodohan.

Negeri ini membutuhkan orang pinter yang bodoh yaitu orang pinter yang merasa bodoh, sehingga dia terus belajar dari orang pinter yang sukses maupun dari orang bodoh yang gagal. Dia memahami pola pikir orang bodoh sehingga dia mampu bekerja dengan orang bodoh, dia mampu mengimbangi pola pikir orang pinter sehingga dia tidak bisa dibodohi orang pinter. Walhasil, orang-orang pinter yang bodoh cocok menjadi staf dan lebih menyenangi wiraswasta, sehingga kalau dikantor dia akan memberi arah bagi bos yang bodoh, kalaupun dia akhirnya menjadi bos bukanlah karena nasib mujur, bahkan kalau dia tertinggal di kampung dia tidak akan berdiam diri. Dan kalaupun dia tidak bisa membangun kampungnya maka dia bukan merupakan beban keluarganya.

Terakhir, kalaupun kita merasa bodoh atau memang bodoh maka ubahlah gaya berpikir kita seperti orang pinter, dan kalau kita merasa pinter dan memang pinter ubahlah gaya berpikir kita supaya merasa tetap bodoh. Dunia tidak menyukai orang pinter terus tetapi lebih tidak menyukai orang yang bodoh terus. Dasan kita menginginkan orang yang mau berpikir dan lebih membutuhkan orang yang mampu berbuat, dasan kita masih memerlukan orang-orang yang masih punya ide tetapi sudah muak dengan orang-orang yang membunuh idenya sendiri.


0 komentar:

Posting Komentar