Sabtu, 09 Mei 2009

Penuh atau Setengah Penuh

Satu masalah yang selalu momok tugas guru adalah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah diatur oleh kurikulum nasional. Memang saat ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) seolah-olah memberikan keleluasaan sekolah untuk membuat kurikulumnya sendiri. Tetapi sebenarnya pengembangan KTSP harus menjadikan kurikulum nasional sebagai standar minimalnya. Padahal sudah menjadi rahasia umum bahwa kurikulum nasional kita dianggap terlalu gemuk (baca: padat materi) jika dibandingkan dengan kurikulum negara lain. Bila standar minimalnya saja sudah gemuk, bagaimana dengan KTSP ?

Faktanya adalah KTSP selalu dibuat lengkap sesuai kurikulum standar nasional plus pengembangannya (gemuk dan mengembang).
Pertanyaannya adalah sanggupkah guru mengajarkan (dengan tuntas) semua materi dalam KTSP tersebut ? lagi-lagi jawabannya adalah sanggup ! (dan harus sanggup).

Fakta berikutnya adalah tidak semua murid mampu menerima seluruh materi KTSP, dan atau tidak semua guru menguasai strategi mengajarkan seluruh materi KTSP.
Pertanyaanya berikutnya adalah siapa yang rugi ? satu-satunya jawaban adalah siswa. Sedangkan guru tidak mendapat keuntungan karena siswanya tidak mengerti.

Logikanya adalah lebih baik mengajarkan satu materi yang bisa dikuasai penuh oleh siswa, ketimbang mengajarkan dua materi tetapi hanya dikuasai setengah penuh oleh siswa.

Pengalaman menunjukkan bahwa apabila satu materi yang diajarkan guru dapat dipahami sepenuhnya oleh siswa, maka siswa akan termotivasi untuk diajarkan (bahkan mau belajar sendiri) materi berikutnya. Tetapi jika satu materi yang disampaikan guru belum sepenuhnya dikuasai oleh siswa, lalu diberi lagi materi kedua maka hampir pasti materi tersebut akan gagal (bahkan materi pertama jadi ikut ngabur)

Sekarang terserah anda !
Mau mengajarkan satu materi dengan tuntas sehingga materi berikutnya akan lebih baik dan begitu seterusnya tanpa menghawatirkan setumpuk materi dibelakangnya, atau demi menghabiskan materi keseluruhan maka setiap materi hanya diajarkan setengah-setengah ?

Tentu saja yang sempurna adalah mengajarkan semua materi dan seluruh siswa dapat menguasainya 100% ? (kesempurnaan hanya milik Tuhan !)




2 komentar:

Hazairin R. JUNEP mengatakan...

Guru yang baik bukanlah orang yang mati matian mengajarkan segalanya tapi yang pandai menguraikan tentang impiannya mengenai niali nilai dan kejayaan kemanusiaan. Subjek didik yang tercerahkan oleh idealisme sang guru jauh lebih punya kesempatan untuk terus belajar mengembangkan diri karena termotivasi dengan baik. Orang yang punya motivasi kuat inilah yang akan membawa kemajuan bagi bangsanya.

Pak Mansur mengatakan...

Sangat Arif! Bangsa kita membutuhkan lebih banyak lagi orang-orang yang berpandangan seperti itu, terlebih bagi para decision maker.

Jika tidak guru idealpun tidak dapat berbuat banyak

Posting Komentar