Minggu, 07 Juni 2009

ANAK BELAJAR REMAJA

Ketika itu terjadi gerhana matahari total yang cukup menggemparkan Indonesia, sekitar bulan Juni Th.1983. Namun bukan gerhana itu yang membuatku khawatir, tetapi karena hari itu adalah pengumuman tes masuk SMP. Karena kabar itulah pengumuman ditunda sampai sore harinya, Alhamdulillah, hanya 2 orang dari sekolah saya yang diterima. satu-satu kawan saya adalah sahrudin (sekarang guru SD di Lombok).

Awal masuk SMP merupakan hari-hari yang berat. Pikiran seorang anak yang mulai menjalar ke orang remaja membuatku mulai memberontak. Masalah pertama yang coba kulawan adalah ketika Ortuku tidak mengijinkan untuk membeli pakaian seragam dari sekolah dengan alasan membeli sendiri lebih murah. Celana seragam yang dibeli Ortu ku gunting dan besoknya aku tidak mau sekolah lagi."Kalau tak mau sekolah ya terserah, sana pergi nyari rumput saja" itulah kata-kata Ortu yang masih teringat.


Seminggu berlalu, bukannya aku dibujuk untuk sekolah, e.eh malah jadwal menyabit rumput dan ngasih makan ayam yang ditambah. Lama2 aku berpikir mendingan sekolah saja. "Aku Mau sekolah tapi takut kalau tidak beli baju yang dari sekolah" begitu aku membuka pembicaraan dengan Ortu. "Kalau takut nanti kuantar" itulah jawaban Ortu. Akhirnya aku besoknya aku berangkat ke sekolah tanpa diantar.

Kali ini Sang remaja terpaksa belajar karena banyak PR. dan karena sering telat pulang sekolah terkadang Diniyah sorenya tidak bisa masuk, dia ganti dengan mengerjakan tugas sambil menunggu jadwal mengaji.
Keajaiban terjadi saat pembagian raport semester I, Di SMP itu biasa mengadakan apel untuk mengumumkan juara umum dari kelas 1,2,dan 3. Tanpa saya duga nama saya dipanggil diurutan ketiga. Oh... ternyata kalau belajar bisa jadi pinter juga.

Begitulah, sejak itu memang aku jadi ketagihan belajar dan alhamdulillah sampai tamat rangking terendahku adalah 4. Dan setelah mencoba mengadu NEM ke SMA nomer 2 di Kota ternyata masuk. Yang kutahu dari satu angkatanku hanya saya yang masuk SMA, 4 orang ke STM, 2 orang ke SPG, satu orang SMKK, lainya hanya diterima di swasta dan lebih banyak yang tidak melanjutkan.

Pelajarannya :
Pikiran dan Keinginan kita yang sementara tidak cocok dengan orang dewasa boleh jadi bukan yang terbaik untuk kita. Sebaiknya ikuti petunjuk Ortu dulu. Jangan melawan apalagi harus dipaksa.

0 komentar:

Posting Komentar