Jumat, 26 Juni 2009

SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

(antara harapan dan tantangan)

Sebentar lagi atau bahkan sudah mulai beberapa orang tua dibuat bingung untuk memilihkan sekolah buat sang remaja harapan keluarga. Kalau anda termasuk didalam kategori orang tua yang bingung, maka bersyukurlah bangsa ini masih memiliki warga yang berpikir selangkah kedepan. Karena jika anda tidak bingung ada dua kemungkinan yaitu kabar baik dan kabar buruknya.

Kita mulai dari kabar buruknya :
Di Negara kita tercinta terdapat 3 model sekolah yang ada yaitu: (1) Sekolah Nasional, (2) Sekolah Franchise, dan (3) Sekolah Asing. Kita juga sering mendengan istilah Sekolah Kriteria Mandiri (SKM), Sekolah Standar Nasional (SSN) Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Setiap sekolah itu itu memiliki kriteria, visi dan misi yang berbeda yang seharusnya sudah kita pertimbangkan sebelum memasukinya, menyangkut kemampuan orang tua dan kesiapan si anak.

Baiklah sekarang kabar baiknya :
Ternyata tidak ada kabar baik.
Dan kalau anda semakin bingung, boleh saja tetapi jangan lama-lama.
Sayapun tidak mau ikut bingung dengan pilihan sekolah sebanyak itu, karena itu saya hanya akan mengupas lebih jauh tentang Sekolah Bertaraf Internasional saja.


Sekolah bertaraf internasional (SBI) adalah sekolah yang memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan (SNP) serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, sehingga lulusannya memiliki daya saing di forum internasional.

Secara umum SBI bertujuan untuk meningkatkan kualitas pencapaian tujuan pendidikan yang ditandai dengan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dan memiliki daya saing pada taraf internasional.
Secara khusus SBI akan mengembangkan sekolah yang dapat menghasilkan kompetensi lulusan yang berdaya saing pada tingkat internasional dengan karakter-karakter khusus yang nyaris sempurna. Bahkan kalau semua karakter khusus itu tercapai, saya yakin para siswa tidak hanya selamat di dunia tetapi akan selamat diakherat nanti (masuk sorga).

Untuk menjadi sebuah sekolah bertaraf internasional sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Standar input (siswa-guru-kepala sekolah), standar proses/pengelolaan (kurikulum-sarana prasaran) dan standart output (lulusan) merupakan syarat yang mutlak dipenuhi. Untuk itulah pemerintah memalui Departemen Pendidikan Nasional saat ini telah memasuki tahun ke-empat dalam menyelenggarakn program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang sebagiannya diproyeksikan untuk menjadi SBI setelah 5 tahun.

Untuk menjadi sekolah RSBI sebuah SMA harus memiliki kriteria minimal antara lain (1) SMA Negeri/swasta yang telah memenuhi Sekolah Kategori Mandiri (SKM) dan terakrediatasi A. (2) Memiliki kepala sekolah definitif yang mampu mengoperasikan komputer dan dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris. (3) Tersedia tenaga pengajar yang mampu mengajar fisika, Kimia, biologi dan Matematika serta mata pelajaran lainnya menggunakan ICT dengan pengantar bahasa Inggris. (4) Tersedia sarana prasarana yang memenuhi standar untuk menunjang proses pembelajaran bertaraf internasional, seperti Laboratorium IPA dan Bahasa Inggris, Laboratorium Komputer dengan akses internet, dan memiliki website sekolah. (5) Memiliki kultur sekolah yang kondusif, bersih, bebas asap rokok, bebas kekerasan, indah, dan rindang. (6) Memiliki dana yang cukup untuk membiayai pengembangan program rintisan SMA bertaraf internasional. (7) Jumlah rombongan belajar minimal 9 (sembilan) atau setara dengan 288 siswa yang dilaksanakan dalam 1 shift. (8) Memiliki lahan minimal 10.000 m2 dan memiliki akses jalan masuk yang mudah dilalui oleh kendaraan roda empat.

Melihat kriteria diatas, maka Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) untuk saat ini masih merupakan harapan sekaligus tantangan bagi sekolah, pemerintah dan masyarakat untuk saling bahu membahu mewujudkan impian tersebut. Maka pemberian label seperti Sekolah Unggul, Sekolah Bilingual, Sekolah Terintegrasi, Sekolah Akselerasi, Sekolah Plus, Sekolah SSN (Sekolah Standar Nasional), Sekolah Kategori Mandiri (SKM), Rintisan Sekolah Berstandar Internasional(RSBI) mungkin hanya fenomena untuk pendidikan kita, yang kesemuanya merupakan sebuah tantangan menuju harapan terwujudnya Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) pada tahun 2010.


0 komentar:

Posting Komentar